Pages

Sabtu, 16 Mei 2015

MAKALAH

Internet Tingkatkan Jumlah Remaja Depresi

 

 


Oleh :
Muhammad Alfi Syahrin








FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2015



Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia yang berjudul Internet Tingkatkan Jumlah Remaja Depresi “

Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1.      Bapak Jono Saroyo , selaku dosen Bahasa indonesia yang memberikan dorongan , masukan kepada penulis.

2.      Kepada teman-teman kelas 1KB03 ,yang memberikan ide atau masukan kepada penulis.

           Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu , saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangan dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.


                                                                                            Jakarta,    Mei 2015


                                                                                                      Muhammad Alfi Syahrin









DAFTAR ISI


Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2  Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.3  Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
3.2 Saran-saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
            Internet membawa banyak kemudahan bagi kehidupan manusia. Namun, seperti Yin dan Yang, selalu ada ''sisi hitam'' yang mengimbangi ''sisi putih'' pemanfaatan internet.
            Psikiater dari rumah sakit Priory, Roehampton, Natasha Biljani, mengemukakan risiko yang ditawarkan internet terhadap kesehatan mental generasi muda. Menurutnya, internet membawa fenomena penindasan dan keterbukaan seksual yang berdampak negatif.
Semua itu dimungkinkan olehdua hal, yakni akses informasi yang luas dan komunikasi anonim. Netizen secara bebas menindas seseorang yang tak ia sukai melalui internet dengan identitas disamarkan. Ini yang disebut kejahatan maya. Hal ini, menurut Bijlani bisa menyebabkan depresi permanen di masa depan. Untuk itu, generasi muda yang lahir di era internet harus dibina dalam memanfaatkan jaringan tersebut.
Selain itu Internet juga mempunya sisi positif ny yaitu sebagai sumber informasi,dengan adanya internet kita bisa mencari informas dan berita terbaru dari seluruh dunia dengan mudah.

1.2 RUMUSAN MASALAH
  Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Mengapa internet bisa menyebabkan depresi kepada generasi muda?
2.      Bagaiman internet dalam hal positif dan negatif ?

1.3 TUJUAN PENULISAN
1.      Diharapkan mahasiswa jangan melihat internet dari sisi negatif nya saja internet juga memiliki sisi positif
2.      Diharapkan mahasiswa juga mengetahui bahwa internet itu bisa menyebabkan depresi permanen di masa depan.








BAB II
PEMBAHASAN

Internet membawa banyak kemudahan bagi kehidupan manusia. Namun, seperti Yin dan Yang, selalu ada ''sisi hitam'' yang mengimbangi ''sisi putih'' pemanfaatan internet.
Psikiater dari rumah sakit Priory, Roehampton, Natasha Biljani, mengemukakan risiko yang ditawarkan internet terhadap kesehatan mental generasi muda. Menurutnya, internet membawa fenomena penindasan dan keterbukaan seksual yang berdampak negatif. Semua itu dimungkinkan olehdua hal, yakni akses informasi yang luas dan komunikasi anonim. Netizen secara bebas menindas seseorang yang tak ia sukai melalui internet dengan identitas disamarkan. Ini yang disebut kejahatan maya.
Netizen juga bisa membagi gambar-gambar ''mesum'' dirinya ke teman kelompok atau orang terpercaya. Lalu kemudian foto-foto itu dengan mudah tersebar luas dan lagi-lagi dijadikan objek penindasan massal. Kemungkinan lain, banyaknya foto-foto ''terbuka'' yang bisa diakses di internet memicu para remaja yang masih labil untuk turut menyebar gambar diri mereka. Saat ini, foto mesra remaja yang tengah dilanda kasmaran dengan sang pacar juga banyak beredar di media sosial. Seakan para remaja berlomba-lomba menjadi pasangan paling ''romantis'' di media sosial. Mereka barangkali tak sadar bahwa tiap file yang dimasukkan ke internet bisa diakses dan disimpan oleh semua orang. Apa yang dibanggakan hari ini mungkin bakal jadi aib di kemudian hari. Hal ini, menurut Bijlani bisa menyebabkan depresi permanen di masa depan. Untuk itu, generasi muda yang lahir di era internet harus dibina dalam memanfaatkan jaringan tersebut.
"Fokus dibutuhkan untuk mengedukasi generasi muda tentang risiko menyebar gambar diri mereka dan berkomunikasi dengan orang tak dikenal di internet,'' kata Biljani, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (15/5/2015) dari BBC. Tesis Biljani berangkat dari hasil penelitian di London yang menunjukkan tingkat kecemasan dan depresi di kalangan remaja semakin meningkat seiring dengan meluasnya penetrasi internet.
Menurut data dari Health and Social Care Information Centre (HSCIC), panggilan psikiater darurat berjumlah 17.000-an pada 2014. Angka tersebut naik dua kali lipat dari 2010. Dilaporkan, hampir 16.000 remaja perempuan (15-19 tahun) melukai dirinya sendiri akibat depresi. Angka ini melonjak drastis dari tahun 2004 yang hanya berjumlah 9.000-an. Yang teranyar, Office for National Statistics (ONS) membeberkan bahwa satu dari lima remaja (16-24 tahun) memiliki kecenderungan depresi, cemas dan stres.
Mempertegas angka kenaikan depresi pada remaja yang signifikan, rumah sakit Priory menemukan remaja berusia 12 hingga 17 tahun semakin banyak yang mengalami depresi berat.
Tahun 2014, hampir 300 anak di London pada rentang usia tersebut divonis depresi berat. Angka ini naik 100 persen dari tahun 2010. Penyebabnya, kata Biljani, anak-anak tersebut adalah orang-orang pertama yang ''ketagihan'' media sosial.
''Apapun alasannya, harus dilakukan kajian yang lebih dalam untuk menuntaskan masalah mental ini. Jika masalah ini diabaikan, generasi penerus bakal jadi generasi yang suram,'' kata Biljani.



BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
            Internet membawa banyak kemudahan bagi kehidupan manusia. Namun, seperti Yin dan Yang, selalu ada ''sisi hitam'' yang mengimbangi ''sisi putih'' pemanfaatan internet.
Netizen juga bisa membagi gambar-gambar ''mesum'' dirinya ke teman kelompok atau orang terpercaya. Lalu kemudian foto-foto itu dengan mudah tersebar luas dan lagi-lagi dijadikan objek penindasan massal. Kemungkinan lain, banyaknya foto-foto ''terbuka'' yang bisa diakses di internet memicu para remaja yang masih labil untuk turut menyebar gambar diri mereka. Saat ini, foto mesra remaja yang tengah dilanda kasmaran dengan sang pacar juga banyak beredar di media sosial. Seakan para remaja berlomba-lomba menjadi pasangan paling ''romantis'' di media sosial. Mereka barangkali tak sadar bahwa tiap file yang dimasukkan ke internet bisa diakses dan disimpan oleh semua orang. Apa yang dibanggakan hari ini mungkin bakal jadi aib di kemudian hari. Hal ini, menurut Bijlani bisa menyebabkan depresi permanen di masa depan. Untuk itu, generasi muda yang lahir di era internet harus dibina dalam memanfaatkan jaringan tersebut.

3.2 SARAN-SARAN
            Jangan pernah kita menggunakan internet itu untuk hal-hal yang tidak diinginkan karena bisa menyebabkan depresi pemanen dimasa depan, untuk itu generasi muda yang lahir di era internet harus dibina dalam memanfaatkan jaringan tersebut. Kita bisa ajarkan kepada teman/keluarga kita dalam hal positif contoh nya yaitu sebagai mencari informasi , sebagai media komunikasi , dan sebagi media pendidikan / hiburan.


DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar